Labura I Detikkasus.com – Dengan batas waktu (2) Dua Hari utusan masyarakat meminta, agar manejemen BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Perk Aek Pamienke, Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) Provinsi Sumatera Utara. Dapat menjelaskan semua anggaran BUMDes kepada masyarakat, sesuai amanat UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Kamis (6/10/2022).
Meskipun begitu singkat waktu yang diberikan oleh beberapa orang utusan masyarakat, ternyata masih diberi kesengangan waktu tambahan asal ada komunikasi. Dari hasil penyampaian Hendrianto, Sumiran, Joni Siagian dkk, akhirnya Mardani Bendahara BUMDes akan mengabari kepada seluruh pengurus BUMDes, dan selanjutnya Mardani akan mengabarinya terhadap utusan masyarakat.
Pantauan awak media, “Para perwakilan masyarakat mendatangi BUMDes Perk Aek Pamienke, dikarenakan adanya ketimpangan suatu penyampaian informasi, yang disampaikan oleh inisial N selaku Kepala Desa Perk Aek Pamienke mengatakan, “Masalah BUMDes telah selesai”. Anehnya dari masyarakat masing-masing sebagai penyelamat BUMDes, “sama sekali tidak tahu bagaimana sebenarnya bentuk penyelesaiannya”.
Dari beberapa poin penyampaian “Saat dilakukan pemilihan pengurus BUMDes masyarakat tidak ada yang hadir selain Perangkat Desa, mengapa bisa sampai 2 kali Ketua BUMDes tidak dari masyarakat Desa Perk Aek Pamienke. Setelah itu sekitar ± 4 Bulan berjalan BUMDes selalu tutup, sehingga kuat dugaan telah bangkrut dan untuk itu diminta kesiapan musyawarah dalam bentuk tranparansi”.
Minimnya tujuan pelaksanaan Good Governance khususnya di kawasan Pemerintahan Desa Perk Aek Pamienke, jangankan inisial I.S Kepala Dusun 7 Emplasmen memblokir whatsAAp awak media, bahkan inisial M.N Lubis Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menjadi bungkam saat dikonfirmasi. Kuat dugaan M.N Lubis Cawe-cawe anggaran BUMdes diedisi 17/9/2022.
Sekitar Pukul 10.15 WIB Pada Hari Kamis 15 September 2022 diruangan Kantor Desa Perk Aek Pamienke, inisial N sebagai Kepala Desa mengatakan “Masalah BUMDes sudah selesai, akan tetapi inisial N tidak mampu menjelaskan bagaimana bentuk penyelesainnya”. Sementara ditempat terpisah dari nara sumber, sangat ingin tahu sebenarnya sampai dimana selesainya.
Melalui whatsAAp nara sumber mengatakan “Sebenarnya selesai dimana bang, apakah di pengadilan, inspektorat atau sebatas selesai dimasyarakat pengurus BUMDes, yang punya kepentingan untuk menguras semua anggaran BUMDes. Kalau sebatas selesai pada mereka yang punya kepentingan, anak SD dan PAUD pasti bisa berucap seperti itu”. Ujar sumber.
(J. Sianipar)