Detikkasus.com – Lembaga HAM Internasional, Human Right Watch (HRW) mengatakan, ada beberapa situs peninggalan penting di bagian Rakhine ikut terbakar akibar aksi kekerasan masyarakat Rohingya oleh pemerintah Myanmar. Data satelit yang diakses juga menunjukan wilayah pembakaran pemukiman warga Rohingya meluas. Setidaknya ada 10 titik kebakaran yang terjadi di wilayah Rakhine terjadi selepas serbuan militer pemerintahan terhadap masyarakat muslim Rohingya.
Mengkutip dari Aljazeera.com, aktivis HRW menuding militer Myanmar tidak memiliki belas kasih, lantaran menyerang perempuan dan anak-anak. Bahkan, serangan -serangan tersebut dilakukan tanpa ada perlawanan karena memang warga Rohingya tidak memiliki persenjataan.
Masih dikutip dari Aljazeera.com, pihak berwenang Myanmar mengatakan, hampir 100 orang yang telah tewas adalah mereka yang bersenjata. Orang-orang yang bersenjata tersebut diduga merupakan Arakan Rohingya Salvation Army yang merupakan teroris ekstrimis Rohingya.
Wakil Ketua Direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson mengatakan, selama ini pemerintahan Myanmar tidak memberikan akses untuk pemantau independen terkait insiden kekerasan tersebut. Untuk itu, Phil meminta pemerintahan Myanmar untuk memberikan akses.
“Pemerintah Burma harus memberikan akses kepada pemantau independen untuk menentukan sumber-sumber kebakaran dan menilai dugaan pelanggaran hak asasi manusia,” ujar dia seperti dilansir Aljazeera.com, Rabu (30/8).
keseluruhan area pembakaran pemukiman muslim rohingya diperkirakan mencakup radius 100 kilometer. Pembakaran tersebut lima kali lebih besar dari pembakaran sebelumnya yang terjadi pada Oktober tahun lalu. Diperkirakan sekitar 1500 pemukiman muslim Rohingya dibakar dan dihancurkan.
Sumber: rol
Reporter: Priya.